Ini pengalaman saya soal KULIAH !!
nah, disni saya akan menjelaskan kepada siswa siswi yang tentunya mempunyai niat untuk kuliah di universitas-universitas yang kalian impi-impikan. sebagai calon-calon mahasiswa, dan calon-calon generasi emas bangsa kita bangsa INDONESIA.
mengapa saya menulis post tentang "kuliah itu seperti apa sih" karna saya sebagai mantan siswi saya pun merasakan hal yang sama seperti apa yang kalian rasakan dulu.
saya ini juga baru mahasiswa baru di salah satu universitas negeri di yogyakarta. saya baru berkuliah beberapa bulan. mungkin saat saya masih duduk di bangku SMP atau SMA apa yang saya rasakan kalian rasakan juga.
dulu saat SMP saya pernah bermimpi ingin menjadi POLWAN. Saya pun selalu bersemangat terus berolah raga, dan mengomsumsi makanan-makanan yang sehat. tapi sayang, niat itu berubah saat saya memasuki dunia SMA. di SMA ini saya mendapatkan beberapa mata pelajaran baru seperti biologi,kimia,fisika,geografi,sejarah,ekonomi,sosiologi. saya sangat antusisas kepada semua mata pelajaran baru yang saya peroleh tersebut. saya pun sama sekali belum memikirkan saya akan menjadi apa bsk ketika lulus.
satu tahun berlalu di SMA, saya tertarik dengan pelajaran ekonomi. saat kelas 11 saya diajarkan ekonomi oleh guru PPL dari salah satu universitas negeri di jakarta. dia memiliki kepribadian yang bagus, agak tegas tapi humoris. saya sangat menyukai cara dia mengajar. sering kali dia bertanya kepada semua murid di kelas “kalian mau kuliah apa ? dimana?” kami pun tak ada satupun yang menjawab, mungkin hanya beberapa orang saja yang menjawab dengan lantang. Sampai waktu mendeati ujian nasional saya sama sekali belum memikirkan tentang kuliah.
Setelah lulus, saya bertekad saya harus kuliah, dan orang tua saya mengizinkan dan mengatakan “kak kalo kamu mau kuliah harus negeri ya, kalo nggak negeri bapak nggak mau kuliahin kamu!” oke saya ikut bimbel sejak kelas 11, tapi saya tidak mengambil yang jaminan masuk PTN. Saya belajar semaksimal mungkin, sampai pada pendaftaran SNMPTN , saya ragu dengan sleksi pertama ini. Karena saya belum paham mengenai seberapa sulitnya menembus PTN saya memilih prodi an universitas yang agak bagus, dan menurut saya , saya sendiri kurang memikirkan hal tsb.
Saya mendapat kesempatan untuk mendaftar beasiswa bidikmisi. Dan saat SNMPTN saya berkonsultasi dengan tutor bimbel saya membicarakan tentang jurusan dan universitas apa yang saya akan ambil. Lalu saya memutuskan untuk mengambil jurusan ilmu komunikasi UNS, pedidikan ekonomi konsentrasi akuntansi UNNES, dan pendidikan ekonomi konsentrasi administrasi perkantoran UNNES. Ya seperti yang saya duga, saya tidak lolos sleksi tersebut. Dan banyak teman saya yang lolos, saya hanya sedikit kecewa. Saya memang tidak mengharapkan lolos di sleksi ini, tapi bertekad agar benar-benar berjuang di SBMPTN.
Saya masuk bimbel setiap hari kecuali hari minggu, tryout dan tryout yang dilakukan bimbel. Saya juga agak galau memilih prodi an universitas, saya berkonsultasi lagi dan lagi, dan saya memutuskan untuk kali ini saya mengalah, aya memilih prodi myang sama dengan universitas yang mungkin saya belum tau dimana letak nya. Ya dengan beasiswa bidikmisi saya dengan optimis mengambil Ilmu komunikasi UNS, pendidikan ekonomi konsentrasi akuntansi UNS, dan ilmu komunikasi UPI. Saya mengerjakan soal tes, dan saya yakin 70% aya akan lolos. Saat pengumuman tiba dan jauh dari dugaan saya tidak lolos lagi .
Saya kecewa, amat sangat kecewa, disaat teman-teman saya sibuk daftar ulang di universitas yang mereka dapatkan, saya sampai saat ini belum mendapatkan universitas. Saya juga sempat mencoba USM STAN, tapi saya tidak yakin, dan akhirnya gagal juga.
Disaat kakak sepupu saya sudah mendapatkan PTN, dan saya belum. Di saat lebaran tiba semua sanak keluarga berkumpul dan saya sangat amat malu jika ditanya soal hal tersebut. Saya memang sudah hampir putus asa. Saya sudah hampir menyerah, tapi saya tidak mau melewatkan kesempatan-kesempatan yang ada, masih ada waktu untuk membuktikan kepada semua yang sudah meremahkan saya bahwa aya bisa.
Bahkan orang tua saya sudah menyerah, mereka sudah mendukung saya untuk bekerja di jakarta dan tinggal bersama mereka lagi. Saya tahu mereka sudah sangat malu, dan kecewa tentunya. Saya pun sedih melihat nya. Setiap saya mau meminta sesuatu pasti saya juga malu mengatakan nya saya belum bisa membuat mereka bahagia. Lalu saya mendapat informasi bahwa UM UNY masih dibuka. Saya ingin mendaftar, tapi dari mana saya mendapatkan uang untuk mendaftar, orang tua saya saja tidak mendukung untuk saya mengikuti UM kok.
Saya curhat dengan nenek saya, dan dia mau meminjamkan uang nya untuk saya pakai mendaftar UM di UNY. Saya akan tes beberapa minggu lagi. Kali ini saya berjalan tanpa beasiswa. Saya belajar dan belajar, hal yang memicu saya agar saya semangat adalah demi kebahagiaan orang tua saya. Tapi saat saya memberi tahu kepada orang tua saya bahwa saya mengikuti UM UNY , mereka menentang. Mereka menyerah mereka ingin saya bekerja saja, mereka mengirim uang untuk membeli tiket ke jakarta sehari sesudah tanggal tes um uny.
Saya tes um uny, tanpa pamit, tanpa persetujuan siapapun, saya berjalan sendiri tanpa restu orang tua. Saya mengerjakan dengan seluruh kemampuan saya, saya mengerjakan dengan satu tujuan yaitu membuat mereka bangga! Saya kira soal utul UNY ini dengan soal sbmptn lebih mudah soal sbmptn ini yang membuat saya tidak yakin.
h-1 pengumuman, saya bersiap-siap berkemas untuk ke jakarta. Apapun hasil pengumuman nya saya terima, toh jika saya bekerja itu tidak buruk, saya bisa menghasilkan uang untuk membuat mereka bahagia. Dan saya bisa kuliah tahun depan. Pengumuman pun tiba dan pengumuman snmptn atau sbmptn saya melihat menggunakan PC (saking niatnya), tapi kali ini dengan mata yang masih ngantuk pukul 5 pagi , dengan badan yang lemas, saya membuka facebook dan banyak anak-anak di salah satu grup sbmptn di fb kecewa karena mereka tidak lolos seleksi UM UNY, mereka melihat di koran online, saya makin deg degan , dan sangat pesimis, saya buka koran online tersebut dan dari nomor 1 sampai 600 saya blm melihat nama saya, sampai di nomor 619 dan disiitu ada nama “JESIKA AMANDA – PENDIDIKAN EKONOMI” saya langsung terbangun dan kaget. Antara percaya dan tidak. Langsung saya pergi keluar mengendarai motor tanpa cuci muka terlebih dahulu, saya membeli koran. Saat sudah sampai rumah saya membuka dan benar nama saya ada disana. Saya langsung memeluk nenek saya, saya langsung menelpon orang tua saya yang aa di jakarta, kelihatannya mereka puas, dan bangga .
saya senang, saya membayangkan kuliah itu akan seperti apa, apalagi saya satu kampus dengan TIMNAS U-19 . saya membayangkan kuliah yang aa di film” itu, punya banyak teman, seru, bisa bergaul dengan banyak orang, dan banyak lah yang menyenangkan di film itu. Lalu saya menjalani OSPEK, dan banyak biaya yang harus dikeluarkan, belum lagi untuk sewa kos. Saya merasa merepotkan mereka. Ya saya menjalani nya dengan baik, banyak tugas, walaupun ospek itu tidak seperti MOS yang di SMP atau SMA. Ospek di universitas sanagatlah berbeda , seru , beda, dan tidak akan terlupakan. Walaupun mengerjakan tugas harus sampai bergadang.
Kami ospek di GOR UNY, dan sangat puas memandangi TIMNAS U-19. Disana kami per fakultas beradu yel-yel dan berbagai jargon. Seru dan menyenangkan. Tiga hari berikutnya kami ospek di fakultas masing-masing. Tentu tidak kalah seru, bukan dikerjain seperti di SMP atau SMA tapi kami disana hanya bersenang-senang, menikmai suasana, dan menikmati kebersamaan.
Sampai pada saatnya, kami menjalani kuliah perdana. Saya masih memikirkan hal hal seru seperti di film”. Tapi ternyata??? Baru seminggu saya kuliah, sudah berbagai tugas menghantui, walaupun jam kuliah tidak padat, hanya 2-3 mata kuliah perhari tapi tugas yang dosen berikan sangatlah banyak, dan susah tentunya.
Ya, saya kuliah di pendidikan , saya harus memperhatikan penampilan, dan kepribadian sebagai calon guru. Banyak dari saya yang berubah khususnya di penampilan. Ada beberapa pelajaran yang mengharuskan saya memakai rok, agar lebih sopan.
Belum lagi saya mengikuti banyak organisasi, organisasi di kampus, dengan organisasi waktu SMP dan SMA itu sangatah jauh berbeda. Organisasi di kampus ini, sangat lah aktif, kegiatan nya juga sudah sangt besar. Jadi jika kalian mengikuti organisasi, kalian harus siap menanggung tugas” deadline nya, dan tanggung jawabnya.
Intinya, kuliah itu harus dipersiapkan matang-pmatang, sulit untuk mendapatkan PTN yang kalian inginkan. Dan jangan lah berfikir bahwa kuliah itu akan santai dengan sedikit mata kuliah. Kuliah itu perjuangan , bukan permainan.
Sekian pembahasan dari saya mengenai kuliah. Jika ada salah kata saya minta maaf. Karna saya hanya manusia yag tidak luput dari kesalahan.
Terima kasih
Komentar
Posting Komentar