TENAGA PERSONEL DALAM LINGKUP PENDIDIKAN
Pendidikan adalah suatu hak semua orang.sedangkan sekolah
adalah wadah untuk mengenyam pendidikan formal. Pendidikan tidak hanya dapat
dilakukan di sekolah , tapi pendidikan dapat dilakukan di luar sekolah. Pedidikan
tidak terbatas pada tempat, umur , dan lain-lain.
Tenaga personel di dunia pendidikan sangat mempengaruhi
perkrmbangan orang yang melakukan pendidikan.
Selain perusahaan-perusahaan, sebuah lembaga sekolah juga
membutuhkan tenaga personel. Untuk meningkatkan kualitas generasi penerus.
Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan bahwa tenaga pendidik minimal
harus s1, sedangkan untuk perguruan tinggi minimal s2. Tenaga personel ini
terdiri dari berbagai bidang sesuai keahliannya masingmasing. Ada kepala
sekolah, guru, karyawan, TU, dan lain-lain. Mereka semua mempunyai tugas dan
wewenang yang berbeda.
Lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penentu
keberhasilan proses belajar mengajar. Tenaga personel juga merupakan faktor
penentu.
Denis pendidikan telah mengatur segala tentang tenaga
personel pendidikan. Seperti umur maksimal seorang pendidik. Kehadiran guru,
dan lain-lain. Namun, pada realitanya banyak ditemukan guru yang masih
melanggar perauran yang telah ditetapkan dinas pendidikan.
Kasus pertama, yang banyak dikeluhkan oleh siswa-siswi yaitu
guru yang jarang hadir. Yang seperti telah dijelaskan di atas bahwa kehadiran
seorang guru telah diatur oleh dinas pendidikan. Saat ini bahkan telah
diterapkan sistem 24jam tatp muka dalam seminggu. Guru juga harus hadir di
sekolah pukul 7-3 sore. Sebelum peraturan ini diberlakukan, guru hanya hadir di
sekolah jika ada jam mengajar saja. Waaupun sudah diterapkan peraturan tersebut
, masih banyak guru yang hanya absen saja tetapi tidak melaksanakan kewajibannya.
Memang untuk saat ini jarang sekali guru yang seperti ini, seharusnya seorang
guru itu adalah profesi yang mulia dijalankan dengan iklas dan speenuh hati.
Asus yang berikutnya terjadi di tenaga personel di bidang TU
(Tata Usaha). Banyak ditemui pelayanan TU yang kurang ramah dan lambat. Contoh
yang pernah teman-teman saya alami sendiri adalah saat ada undangan atau surat
yang amsuk dari instansi luar yang melibatkan sswa, tapi TU memberikan atau
menyerahkan nya kepada siswa sangat lama, bahkan H-1 acara. Yang terjadi malah
seharusnya siswa sudah menerima seminggu yang lalu agar mempersiapkan
diri,malah sudah terlambat. Dalam kaussu tersebut TU terlihat sangat lambat
dalam memberikan informasi dan sangat merugikan siswa.
Kasus ketiga yang sering dijumpai yaitu guru yang mengajar
tidak efektif dan efisien. Untuk guru pada zaman modern ini, tidak mudah memang
meberi pelajaran yang sulit menggunakan buku saja. Mungkin itu terlihat kolot atau sedikit jadul. Banyak guru
yang usia nya sudah mendekati pensiun dan cara mengajarnya mungkin masih kolot
seperti hanya menyuruh siswa membaca
buku sendiri sedangkan guru tidak menjelaskna apa-apa atau guru hanya
membacakan buku tanpa memberikan contoh dan penjelasan yang mudah dimengerti.
Hal tersebut sangat membuat sswa sulit mnenyerap pelajaran.
Dari banyak kasus yang telah dibahaas di atas, jika kita
dapat mengambil kesimpulan yaitu jadilah guru yang profesional yang rajin dan
disiplinkarena seorang guru akan menjasdi contoh murid-muridnya. Jadilah guru
yang modern, yang disenangi siswa, memahami siswa, serta menggunakan teknologi
yang ada. Karena semua bagaian dari tenaga personel dalam dunia kependidikan
merupakan faktor penentu keberhasilan siswa.
JJ
Komentar
Posting Komentar